#1MugBeras

Peduli Rokatenda

Rabu, 08 Januari 2020

Perbuatan Hasil Bercanda - Puisi



Siapa itu dia?
Mendoakan aku aku baik- saja.
Semoga semua tidak ada masalah.

Rasa sakit ini terasa seperti Tzatziki basi.
Dicampur di dalam kari, ditambahkannya dalam basmati.

Aku pulang karena aku membenci diriku yang kecewa. Sekali lagi,
Karna aku tidak ahli bercanda.

Aku ingin sekali berlutut diantara kakinya.
Memohon maaf karena aku marah.
Memohon maaf karena memang seharusnya, jangan menegurku saat aku sedang patah.

Biarkan aku nyilu.
Diatas jatuh luka berdarahku.
Diatas perih karena hasil jenakaku.

Maafkan aku menjadikan kamu sebagai bagian dari sendiri yang sedu sedan ini.

Aku bisa berbahaya.
Untuk diriku saja.
Mungkin pantas disangka perempuan cuma-cuma.
Mungkin memang seharusnya begini keadaannya.
Ketika badanmu disana.
Ketika pikiran dan ragaku semua berhamburan di jalanan raya.
Terhenti, tapi tidak mati.

Aku kehilangan diriku saat sekali lagi.
Hasil lelucon ini, cuma jadi tujuan kecil Tuhan untuk menjadikan aku mengerti.

Setiap aku.
Setiap kamu.
Pada aku.
Pada kamu.

Dingin.
Dan beku.

Sabtu, 24 Agustus 2019

Aku menicintaimu 3000 - puisi❤️


Aku terbangun lagi, dalam kepalaku meminta maaf karna aku tidak bisa dengan lega mengikhlaskan kamu.
Berpikir kamu tidak punya hati, padahal semuanya kamu bagi kepada setiap satu kepala yang kamu cintai, kamu anggap sanak famili.

Aku terbangun menangis anak lelaki muda kehilangan sosok pahlawan kesukaannya.
Kamu bisa jadi Ayah, kamu bisa jadi sahabat-nya.
Kamu bisa jadi siapa saja.

Aku mencintaimu 3000 kali,
Sepanjang tahun setelah kamu membaca ini,
Aku mati berkali-kali mengingat seharusnya cerita bisa jadi lebih baik kalau bukan kamu yang pergi.

Sudah cukup aku sepertinya memaksakan diri.
Apa disebut anxiety? Tubuhku jadi dingin karna aku tidak punya pegangan. Tidak ada sumber tenaga untuk mendatangkan kehangatan.

Jangan peluk aku,
Meski alasannya hanya untuk membuka pintu membiarkan kuambil langkah dan menjadi dewasa.

Jentikan jari dan bukan hanya rasa khawatir yang pergi.
Tapi juga setengah napas, aku tidak bisa berdiri.

Maafkan aku membuatmu marah karna aku tidak seharusnya khawatir tentang kiamat karna aku terus memikirkan yang tidak pasti.
Tapi, aku akan terus minta maaf dan memohon kamu kembali.

Bahkan,
Ketika nanti ada cuplikan menceritakan deritamu.
Teriakan padaku.
"was auch immer notwendig ist".
Dan aku tidak bisa lagi bersama. Ini saatnya aku pergi dari rumah.

Kepala di atas awan - puisi


Aku sakit,
Kodratku sebagai perempuan mengambil peran besar untuk beberapa hari kedepan.
Kalau-kalau saja aku mudah marah. Tolong dimaafkan.

Aku harus menerima sakit,
Mataku sendu dan nafasku turun naik satu-satu.
Terbatuk-batuk di jalan, mencoba menutupi semua ghibah dengan tangan.

Aku memang sakit,
Aku sudah mengirimkan kode ingin tidur di pelukan pacar, semalam suntuk sampai pagi.
You know i always do. Gelisahnya hatiku.
Senyum. Kasih satu pipi.
Satu kanan. Satu kiri.

Aku tidak mau sakit,
Menangis karena mengingat bercanda tentang gelas-gelas di ruang riuh berciuman sedangkan aku sendirian.

Aku tidak mau jadi manja.
Nazarku. Aku tidak ingin menjadi beban.
Kalau bisa mati, semoga saudara-saudariku tidak dikejar oleh hutang duniawi. Karena aku tidak ingin di maki di atas kuburanku yang masih basah wangi melati.

Aku tidak mau terlihat bodoh.
Dengan gagahnya menggelegar, kegagalanku sebagai pejuang diatas rencana sebagai tolak ukur seorang Paula. Pikirku.

Aku bisa saja sedih terus, lalu orang-orang disekitarku menyalahkan kenapa mereka tidak bisa menjagaku tetap bahagia. Padahal masalahnya ada dalam diri, dalam jiwa raga.
Aku tidak bisa terus menulis. 
Tidak ada yang pernah benar membaca.

Selasa, 19 Februari 2019

Ubud Number One


Christina POV

Motor Christian melewati gang yang biasa kami lewati jikai ingin pulang. Tentu bukan aku yang ingin pulang. Mungkin Christian. Entah kenapa, dari yang kubaca dia melewati jalanan ini. Suram.
Tapi, selalu. Ada yang bisa dibuatnya untukku agar semua bisa tenang. Semua bisa diam. Terutama aku dengan banyak mau.
Hari ini, Kami bersama hanya berdua. Berjalan karna bosan dari kota ke Ubud. Atau karna tiket Jim Jeffriess terlalu mahal untuk sama-sama kaum papah pasangan payah sederhana ini.
Kami memilih yang lebih murah, tapi bisa jadi membuat kami lebih capai seharian. Christian. Bukan aku.

Melewati jalanan yang samar-samar kuingat dari pesta literasi yang kuhadiri 2tahun lalu di Ubud, berubah. Sedikit saja, tapi ada yang menyenangkan disana. Kali ini ada Christian. Kali ini ada Aku sendirian.

“Babe, did you know Seniman Coffee Studio?” Christian tiba-tiba bertanya, diantara keheningan yang kami ciptakan sejak dari Denpasar sampai ke jantung Ubud.
“ Whelp, I ever heard about it. But i dont know where Babe, do you wanted me to googled it?” Kataku pelan memastikan hatiku tidak berlari ke jalanan kota. Fokusku bukan lagi ke Christian, tentu saja. Kepada menangkap kenangan sebanyak-banyaknya yang aku butuh, Sebanyak-banyaknya yang aku mau.
Tidak kudengar apapun dari Christian, tapi dari anggukan kepalanya, aku tahu itu adalah perintah untuk segera mencari letak warung kopi yang sepertinya sudah terlewat cukup jauh.
Tapi, terima kasih kepada teknologi. Kami tidak tersesat cukup lama. Mungkin karna Tuhan sedang memberikan kami sedikit waktu berdebat dan lebih banyak waktu untuk jadi dekat.

Satu  Hot Cappucinno Double shot, Satu Hot Mocha single shot dan Satu Chicken Casadilla menjadi pilihan kami berdua. Lagi.
Jangan tanya aku pesan makan apa. Aku menyerah. Melihat harganya aku sudah mual.
Dan mungkin Christian sudah tahu dibalik permisinya aku ke belakang, itu semua karna penyakit yang sama sekali aku coba untuk tidak memanjakan, tapi kenyataannya masih terus terjadi.
Disela waktu kami menunggu, aku seperti biasa mengumpulkan beraniku. Memandang wajah Christian.
Mencoba lebih pintar memilih mana perkataan yang tidak harus kumasukan dalam hati, dan tidak membuatku gelisah sepanjang hari. Christian banyak berbicara tentang Keluarganya. Aku mulai menyukai rumahku lebih ketika berada di sekitar Christian. Sebagian ruh kukirimkan ke rumah, melihat apa saja yang bisa kuambil dan kukeruk. Kubawakan ke meja kopi kami yang kecil di tengah hiruk pikuk tenang Ubud dan lalu lalang burung berlomba menjadi idola.
Tapi, selalu. Cerita ini kembali. Fakta ini menamparku sekali lagi. Christian berapi bercerita tentang bagaimana kami berdua tidak akan kemana-mana, aku mengangguk. Lebih cepat dari geluduk. Ingin kusangkal. Tapi aku tidak suka pemikiran dangkal tentang keindahan kisah cinta. Jadi aku tetap duduk disana sampai Christian berhenti berbicara. Membiarkan aku menyelanya sekali lagi dengan topik yang berbeda dari apa yang baru saja ia tuturkan. Aku tersenyum sepanjang perjalanan pulang.
Aku tidak ingin membunuh pikiranku sendiri dengan membiarkan seorang gadis ambisius memaki namaku melengking, memekakkan telinga. Ubud, adalah kemungkinan nomor satu, dari perjalanan menyenangkan melepas penat yang lain. Bagaimana jika bahwa jatuh cintaku bukan soal tubuh dan perasaannya. Tapi, soal kehadirannya dan kenyataan bahwa aku tidak pernah memiliki dia?.

Christian POV
Bangun dengan kepala berat, tidurku sangat amat sangat melelahkan. Bagaimana mungkin hari-hari di awal tahun di akhir bulan terasa begitu lambat. Melelahkan. Apalagi, perihal apa yang terjadi kemarin.
Bajingan. Kepalaku dihantam tanpa ada yang berani membengkam.
Dan lagi, ini. Punya pacar satu saja, tapi hebohnya seperti duduk seharian di acara kelurahan. Dari layar smartphone, nama Christina muncul.
Basa-basi. Aku tahu apa yang ingin Christy tanyakan. Tidak akan sampai setengah jam, dia akan menanyakan tentang rencana yang kami susun dari awal bulan.
Ke Ubud. Bersama. Berdua. Hari ini.
Dan, ya. Benar tebakanku. Christy betul-betul tidak memberiku setidaknya waktu untuk geler-geleran atau menikmati Kopi Hitam bahkan ketika jarum jam belum menunjukan jam sembilan. Oh. Theresia Christina Mawar. Baiklah! Akan kuwujudkan permintaanmu. Keinginanmu. Panggil aku Tuhan Kristus mulai dari sekarang. Kami akan memulai perjalanan. Aku hanya diam dan bersiap-siap.

Sejam beralu, aku sudah bersiap.
Motorku melaju sebaik emosiku yang harus kutahan, ada yang bisa kulakukan sekarang. Memperbaiki perasaan dan keluhku tentang hidup. Di tempat biasa, Christy menungguku. Harus bisa untuk terbiasa.
Dan untuk itu, aku akan membungkam mulutku selama aku masih bisa menemukan alasan kenapa hidupku terasa sedikit mati rasa.

---
Semesta Ubud 27 Januari 2019

Aku hanya ingin bercanda dengan orang yang aku kehendaki bisa tertawa diatas kegelisahan dan kepanikan dan meminta kembali ke rahim pulau ini, selama pulau ini masih diisi dengan orang baik, oleh mereka berdua. Aku akan selalu jadi hangat dan lembab yang mereka butuhkan.

Hari ini, sesuai perintah Tuhan.
Aku diminta untuk menahan tangis, jangan membiarkan Christian dan Christina kesal. Mereka datang sama seperti orang lain. Alasan mereka kembali, adalah karena mereka letih.
Dan aku menerima perintah Tuhan seperti yang sudah-sudah. Seperti biasanya.

Dari jauh, langit membisikkanku mereka sedang dalam perjalanan. Senangku menggelegar. Hatiku dipompa kebahagiaan. Mereka datang. Aku menangis. Dan terus menangis.
Matahari memberiku sedikit tamparan dengan memberikan pengertian.

“ Semesta Ubud, apa yang sedang kamu lakukan? Tidak kah kamu mengasihani Dua Insan ini. Lihatlah Christina. Berpura-pura bahagia. Agar rencana ini berjalan sempurna, dan Christian, kamu lihat sendiri bagaimana ia berusaha menelan ludahnya untuk menahan lelahnya agar bisa membuat setidaknya bukan hanya Christina Mawar bahagia, tapi juga dirinya.
Jangan jadi Egois, oh Semesta Ubud. Tolong tersenyum dan berbaikanlah denganku. Untuk hari ini saja. Mereka berdua sedang berusaha untuk terus jatuh cinta tanpa pura-pura. Tuhan telah memerintahkan kamu untuk tenang bukan? Tenanglah, tolong.”

Semesta Ubud terdiam, dihapusnya air matanya.
Dilihatnya betapa bersemangatnya anak gadis itu beranjak memeluk kembali jaket basahnya.
Dalam hatinya, Semesta Ubud berjanji tidak akan membuat Tuhan dan mereka berdua kecewa.

Christina POV

Oh jangan lagi, oh jangan bahas tentang ini lagi.
Sudah kesekian kali, Christian membawa topik ini kedalam pembicaraan kami. Sudah kuduga, tapi tidak bisa kuelak juga.

Datang kesini adalah permintaanku, jika dianggap seperti menunjukan keseriusanku. Ambil.
Tapi, Maafkan aku. Aku mencintai seseorang sampai aku lupa bahwa aku bukan siapa-siapa.

Alasan- alasan ini terus diulang didalam kepalaku, ketidaklayakanku atas menyukai ciptaan Tuhan yang baik membuat sedikit cerita tentang Ubud terasa sakit.

Semesta Ubud, mengedipkan matanya sekali padaku.
Katanya semua beres. Aku ingin percaya. Tapi wangi keringat dan kopi serta gemetar tangan Christian memutuskan kami pulang lebih awal. Semesta Ubud sudah menjadi Tuan Rumah yang baik. Titik temu yang menarik. Tapi pulang ke Denpasar adalah keharusan untuk menghindari intrik.

Christian POV

Ini dia 'Seniman Coffee Studio’
Yes. This is the Coffee Shop that Mom ever told me to at least tried if i will be able to go Ubud and wanted to have Coffee.
Its all nice. The ambiance. Even tho, okay. Its sunday.
There is a lots of people right here. Oh my god.
I wanted something. Okay lets eat.
Yeah. Christy wouldnt order food.
I knew it.
And i wont share. And i think she is fine with only her Hot Mocha with one shot. Look at her, she probably didnt wanted to eat at all, or she already ate before we came here. Like what she always do.

Christina Mawar, dia mulai banyak bergerak. Seperti yang selalu dia lakukan, tertawa setelah aku menceritakan masa SMA ku yang menurutku biasa saja. Anak ini, apa yang lucu?

Ubud membuat pipiku sedikit sulit bergerak, senyumku tidak mudah dibagi, tapi tidak untuk pengalaman ini, setidaknya untuk waktu yand dihabiskan sekarang.
Lewat beberapa waktu, aku hanya bisa memberikan cerita basi yang terus ku ulang kurang lebih seribu kali kepada Christy.
Untuk satu kali ini, mari dinikmati lewat secangkir kopi.


Semesta Ubud.
Pergilah, tinggalkan kenangan seperti sudah seharusnya. Kutunggu kalian berdua kembali lagi, dengan kesiapan untuk lebih percaya diri. Dengan lebih hangat kiriman suasana. Dan cerita kebaikan lainnya.

Christina POV
Dengan berakhirnya hari, apa aku harus masuk dalam remang- remang sekali lagi,
dengan kopi mungkin semuanya bisa diatasi. lagipula.
aku tahu diatas segala, aku tidak pernah menang dengan perasaanku.
yang terus jatuh cinta pada orang yang sama.




Jumat, 08 Februari 2019

Ini Tidak Membuang Waktu - Poetry



IniI Tidak membuang waktuku sama sekali,
Mencintai dan terbangun dengan wajah manismu sekali lagi.

Aku tidak mendamba pangeran
meski dalam raguku yang tidak luar biasa ini,
Sudah menjadi kebajikan, mencintai manusla. Tugasku yang utama.

Bersama - sama dan menopang satu luka teriris bersama.
Aku sama sekali tidak membuang waktuku dengan mencintaimu.

Benar aku cemburu, dengan apa dan siapa,
Memelukmu dan menangis adalah kontra.
Tidak akan kulakukan lagi.
Aku ingin berjanji. Meski tidak pasti.

Menulis akan memberiku sedikit ruang untuk bicara sejujur-jujurnya aku. Meski ada saja yang kusimpan,
dan kukantongi demi kebaikkan sendiri.

Ini tidak membuang waktuku sama sekali
Aku tidak pernah mencoba untuk menghentikan diriku.
menyukaimu sepatutnya, seharusnya.

Lebih dari pada itu, mari berusaha.
Percayalah Tuhan menyukai kita berdua.
dan sedang Dia berusaha mengubah rencana.


Senin, 28 Januari 2019

Masih Bisa Dilawan - Gelap

My Bestfriend is My suicidal thoughts.

Sampai hari ini, saya berterima kasih kepada diri sendiri juga kepada Kenangan-kenangan baik dan manis oleh semesta yang sudah sangat sering menyelamatkan saya dari pemikiran-pemikiran untuk bunuh diri.

Kali ini saya bercerita saja, tidak mau bicara banyak soal menanggulangi suicidal thoughts. Karna, sudah saya bahas sebelumnya.




Flashback ke Desember 2015.
Saya sedang menjalani hubungan dengan seseorang, rasa-rasanya seperti dicekik mau mati.
Setiap malam menangis, mencoba untuk tetap bisa berpikir alasan kuat apa yang bisa buat saya bisa bertahan hidup, saya jatuh hati dengan orang yang salah. Orang yang hanya ingin bersenang-senang. Setiap malam, isi chat kami isinya saling mengiyakan, tapi tidak pernah diwujud nyatakan. Setiap malam, dengan posesif saya menanyakan dimana dia, sedang apa juga bersama siapa. Setiap malam juga alasannya tidur, capek tapi pada kenyataannya dia sedang berada di club. Minum-minum. Bersenang-senang.

Setelah, seminggu mengalami kesakitan karna terus memikirkan apa yang dilakukan oleh orang ini. Saya diputuskan karna dia merasa bahwa saya terlalu mengekang. Saya terima. Tidak.
Karna kami berdua tinggal bersama, saya selalu menunggu orang ini pulang, jika batang hidungnya sudah ada di depan mata. Kami berkelahi.
Pada akhirnya, dia muak. Dan selingkuh.
Tanggal 18Desember 2015 saya pulang kerja pagi dan memutuskan untuk memotong rambut sependek leher, dan ketika melihat gunting dan leher saya memikirkan bagaimana kalau saya mati. Bagaimana kalau orang ini melihat saya di rumah sakit, apa dia akan kembali ke pelukan saya dan saya bisa mendapatkan 7bulan kisah percintaan yang lucu dan manis itu?
Ketika gunting sudah begitu dekat sekali dengan leher saya, bahkan sudah lecet. Pintu kamar kost saya diketuk. Salah satu teman saya disitu. Ada di depan pintu, dan masuk dan melihat saya berusaha untuk bunuh diri. Kebiasaan tidak menutup pintu membuat rencana saya bunuh diri tidak terjadi.
Teman saya membanting saya ke tempat tidur, dan hampir mau menampar saya yang sedang menangis.
Dengan lama, dia menatap saya dan memohon saya untuk tidak memikirkan tentang bunuh diri. Dia memerlukan saya untuk tetap hidup, untuk tetap jadi Christy yang menyenangkan yang dia selalu lihat setiap hari, untuk jadi Christy yang menyelamatkan orang lain dari pemikiran bunuh diri.
Sisa luka yang tidak seberapa itu, menjadi tanda percobaan bunuh diri pertama saya yang gagal. Dan saya mencoba untuk tidak bangga soal itu.
Teman saya yang baik ini sekarang sudah balik ke kampung, tidak pernah didengar kabarnya lagi. Tapi menjadi salah satu kenangan bodoh yang baik untuk terus diingat.





Percobaan pembunuhan diri lagi terjadi tanggal 25Agustus 2016.
Tidak sampai 9bulan. Saya memutuskan untuk mengakhiri hidup saya lagi lewat minum obat secara random. Obat apapun yang ada di kotak obat saya.
Hari-hari sebelum tanggal 25 August 2016, di-isi dengan kurangnya rasa percaya diri dengan bagaimana saya melanjutkan hidup. Tidak punya pekerjaan, dan tidak punya teman untuk berbagi. Saya makan kerupuk dengan kecap manis setiap hari. Nasi 4ribu dibagi siang-malam.
Kegagalan dari ambisi yang saya punya membuat saya jadi sangat frustasi, kemampuan-kemampuan yang saya banggakan selama ini hilang. Saya seperti lumpuh. Bergerak tidak jelas.
Menjual handphone saya, menelpon ke Mama di Ende yang baru saja pulang dari Bali setelah kemoteraphy. Betapa egois dan serakah kali seorang Christy ini. Berpikir untuk menelan obat tidak berguna. Di kosan teman yang saya tempati, saya mencoba untuk meminum cairan obat nyamuk.
Dalam pikiran saya, saya sama sekali tidak berguna. Tidak bisa diandalkan, bukan seseorang yang gemilang waktu jaman sekolah. Saya adalah sampah.
Tapi, itu tidak terjadi sekali lagi, karena saya mendengar sesuatu, kucing. Yap. Kucing dari pemilik kos sebelah yang menjatuhkan sapu. Tidak tahu kenapa juga saya bangun dari duduk saya, dan melihat apa yang sudah kucing itu jatuhkan. Cuma sapu. Tapi dia masih disana.
Ekornya goyang pelan dan retina matanya tidak terbelah, ini malah membesar. Bulat dan cantik sekali.
Selama 5menit setelahnya, saya terus bermain dengan kucing ini,dan dengan ajaibnya lagi saya melupakan keinginan saya untuk bunuh diri. Karna setelah kucing itu pergi. Ada telpon dari Mama yang bilang dia ingin mengirimkan uang, juga petuah semangat bahwa cobaan yang ada sekarang ini tidak sebanding dengan kankernya Mama.
Tidak sebanding. Tidak ada sedikitpun menyentuh sakit dan kalut dari Cancer Survivor. Saya menang, karna ada Mama.

Dari sini, saya tidak bisa menyangkal bahwa saya masih dicintai, meski isi dari kepala saya selalu mengatakan tidak ada yang benar-benar peduli dan mencintai saya.

Masalahmu bisa diselesaikan, bunuh diri bukan jawaban.
Bukan soal saya memintamu bersyukur, ingat orang tua atau pikirkan orang-orang yang mencintaimu.
Pada dasarnya, kebanyakan alasan bunuh diri adalah dari rasa kecewa akibat ekspektasi berlebihan yang diharapkan.

Sama seperti jatuh,
Sama seperti bangkit.
Ada alasan yang bisa kamu temukan, dan jika itu bisa membuatmu tenang. Keep do it.
We are strong enough to survived til’ now for our own self thoughts to killed ourself.

By the way,
Call your friends, talk with your parents..
Write, Paint, Dance, Running, Workout, or go out Travelling, mungkin Piknik.

Mungkin, ini terkesan klise.
Sangat klise. Tapi, mati hari ini tidak membuatmu terlihat baik dimata siapapun, bahkan dimata Tuhan.

Saya bahkan akan sering nyinyir ke diri saya sendiri ketika hal ini terjadi.
Dan ini salah satu alasan kenapa saya tidak ingin melakukannya lagi adalah diri saya sendiri yang sangat tidak bisa ditolerir.

Merdeka. Untuk kebebasan terbaik.

Rabu, 23 Januari 2019

Perihal Cemburu - Catatan Agak Panjang

Halo,
Sudah cukup lama tidak bahas yang bisa dibahas.
Hahaha. Saya hilang dari peredaran, karena saya sedang menikmati kembalinya hubungan percintaan yang manis sekali dengan seseorang.
Puji Tuhan. Sampai sekarang masih awet. Mohon doanya untuk tidak cepat bosan.
Karna partner saya ini sangat menggemaskan.

Kali ini, kita akan membahas rasa Cemburu.
Cemburu sendiri kalau ditanyakan pada teman-teman saya, banyak yang bilang kalau yah itu adalah bukti tanda cinta. Duh, manisnya..
Tapi, ini sih masalahnya, bagaimana kalau kita mengibaratkan bahwa Cemburu itu adalah makanan mahal yang sudah kita pesan dan datangnya mengecewakan.
Pada dasarnya Cemburu adalah sifat negatif yang kalau diperhatikan, lebih berbahaya daripada menjadi gila jiwa itu sendiri.
Beyonce once said ‘ i better go crazy than i got jealousy.’
Cemburu menghantar kita kepada hal terutama adalah kepercayaan dengan diri sendiri yang berkurang. Kita merasa bahwa kita tidak pantas untuk pasangan, teman, atau keluarga karna kita menemukan perbandingan dan terus saja melakukan itu karena dari alam bawah sadar kita, kita terus mengiyakan segala hal-hal negatif itu tanpa pernah melihat bahwa pasti ada positifnya juga.

Contoh kasus yang sering ditemui di negara berkembang adalah 'kecemburuan terhadap kesuksesan orang lain.’
Pada dasarnya kita membandingkan diri dengan orang yang bekerja keras 110% lebih daripada kita, lebih dahulu memulai usaha, tidak mudah menyerah dan tidak pernah mau mendengarkan cemoohan orang.
Bagaimana, kalau kecemburuanmu, bisa membuatmu sukses jika yang kamu lakukan adalah membandingkan hal yang sudah kamu sadari sejak awal tidak patut dibandingkan karna kamu mungkin berada di level yang berbeda.
Beberapa orang cemburu terhadap orang lain, ketika pasangan mereka menghabiskan waktu bersama.
Untuk saya, saya yahhh kengkawan.
Saya tidak akan menemukan sedikitpun alasan untuk cemburu. Karna, saya percaya bahwa nilai saya sebagai manusia dan juga kekasih begitu tinggi di mata pasangan, karena saya mematok standart yang sama. Saya tidak akan merasa terancam dengan perempuan atau laki-laki atau hal apapun karna komitmen yang kami bangun adalah bukan sekadar kepercayaan tapi juga prioritas.
Prioritas saya dengan pasangan yang sekarang adalah tidak ingin menambah satupun masalah dari internal, kalau eksternal tentu banyak, karna kami berdua tidak bisa menampik adanya kekurangan kami terhadap penilaian orang lain dan juga apa yang orang lain yang menilai kami berdua.
Sebagai seseorang yang merasa bahwa menambah banyak pikiran itu sudah sangat menjengkelkan. Ketika ada sesuatu yang menganggu. Langsung kami bicarakan. You have your own control for your emotions.
Did you wanted to skip it or talk about it?
Terkadang Cemburu datang dari pemikiran-pemikiran larut malam dan skenario-skenario dari kita sendiri yang sudah sangat jelas kita tahu bahwa itu tidak benar atau belum terjadi.
Cemburu yang mengatasnamakan kepedulian, dan membuat seseorang lupa bahwa ada pilihan-pilihan yang lebih baik daripada sekedar mengasihani diri sendiri dengan pikiran yang kalut dan tidak bisa dibuktikan karna mau tidak mau dituruti karna sudah menguasai semua aspek kehidupan dan pikiran manusia.
Dalam kasus ini, Cemburu bisa mengakibatkan datangnya perasaan tidak nyaman terhadap diri sendiri, sebagai korban dari perasaan yang tidak menentu dan herannya saya menyambut baik perasaan ini seperti mendapat kesempatan untuk menggendong bayi, diterima dengan terbuka, dijaga dan berusaha membuat perasaan itu tetap baik terus bersama saya, dan menjadi satu dengan saya. Hal seperti cemburu ini membuat seseorang yang ekspresif seperti saya mulai merasa penuh dengan insecurities, low self esteem, and easily pick a side.
If i go vent to someone,talking about my jealousy. And the person gave me a feedback, all of the circumtanses that i've told her. I'll go rush on choosing acts if she/he was agreed with me. Pikiran dan emosi jadi serba pendek. Apapun ya. Apapun! Apapun yang akan ada sebagai pilihan, mencelakai orang lain atau ingin membuat diri sendiri lebih baik selalu jadi pemenang, kalau kita masih saja tidak punya filter pikiran dan perasaan yang baik.

Cemburu membuat kita juga bisa merasa superior jika pada faktanya, orang yang kita bandingkan dengan diri kita 'terlihat’ rendah.
Meremehkan orang lain, merasa diri paling oke, merasa diri paling bisa diandalkan,dan punya banyak kelebihan membuat kita jadi sangat susah untuk menerima kenyataan bahwa kesalahan ada dalam cara kita mengontrol diri kita dan juga emosi kita.

Dan, pertanyaan untuk kita semua yang sedang dilanda cemburu atau sedang tidak cemburu dengan seseorang tapi merasa insecurities.

I'll go with one question. And i have 3 answers.

Bagaimana cara mengatasi Cemburu?

  • You know your value

Kamu harus tau, bahwa setiap orang punya Value. Dan, dengan mengetahui Value kamu, tidak akan ada namanya cemburu yang berlarut-larut. Tidak mungkin, kamu akan mencoba menjelaskan kepada semua orang tentang value kamu sebagai manusia. Mustahil. Dengan terlalu menjual apa yang kamu punya, kamu tahu bahwa ada yang kurang dari kamu, dan kamu tidak akan bisa tidur nyenyak ketika tahu bahwa ada orang yang melakukan sesuatu lebih baik dari kamu.
Terima kenyataan kalau manusia punya porsi masing-masing untuk menjalani hidup mereka tanpa terus membandingkan dengan apa yang kamu punya.

  • Please be more open to yourself or someone that you trust
Cemburu itu adalah permainan pikiran.
Kebohongan yang kita tanamkan kepada diri sendiri, penyangkalan terhadap eksistensi kita di dunia.
Jadi cobalah untuk lebih jujur kepada diri sendiri, dengan memaafkan ke'egois'an yang kita jadikan selalu sebagai alasan untuk mendorong diri sendiri dari kebaikan-kebaikan yang kita bisa lakukan, jika kita tidak menjadikan cemburu dan insecurities sebagai sahabat.
Cobalah berbicara dengan orang- orang yang kamu percaya, instade of talking with someone that always agreed with you. Talk with someone that are more kind and wise and know who you are.
Karna pada kasus-kasus cemburu yang sering ditemui. Kita hanya ingin membuat diri kita nyaman dengan statement-statement yang mendukung kita. Padahal, kita tau itu mungkin juga salah.

  • Do Not Focus on things that doesnt matter. Focus on you. Focus on what makes you feel its right.
Overthiking kills love. Kills the fact that someone ever super kind and ever do something good for you.
Memikirkan bahwa pacar mungkin bisa saja selingkuh, Teman Kerja dapat kepercayaan lebih dan Keluarga tidak sayang dengan diri kita itu sangat menakutkan.

Pacar bisa saja selingkuh, oh tentu bisa. Kalau kamu terus memainkan peran sebagai diktaktor, siapa yang bakal tahan? Dan mencoba untuk mencari baru? Tanpa kita sadari,kita juga membangun keyakinan pada orang lain bahwa kita tidak pantas untuk mereka.

Teman Kerja dapat kepercayaan lebih.
Kita harus bertanya pada diri sendiri, apa kita sudah melaksanakan semua job desk kita dengan baik? Jika sudah. Kamu tidak pantas cemburu. Semua orang punya kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan. Ingat, kepercayaan itu diberikan bukan hasil mengemis. Jika belum,lalu kenapa kamu harus cemburu jika kamu sendiri tidak membuat dirimu punya harga yang pantas untuk ditangguhkan. Suka kesal akutu sama orang kayak gini.



Cemburu bukan soal, siapa yang lebih dan siapa yang kurang. Tapi, lebih kepada bagaimana kita menyikapi ketakutan yang kita ciptakan sendiri.
Karna, kalau sudah pernah kena dampak negatif cemburu dan belajar untuk tidak mengulanginya lagi. Kita sudah bisa menyelesaikan setidaknya salah satu poin masalah terbesar di hidup kita tanpa harus merugikan orang lain.

Semoga bermanfaat.